KULTUM RAMADHAN 1441H DI KANTOR SEKARGUNA

>> Jumat, 15 Mei 2020

Salam, .... Alhamdulillah kita sudah menjalankan ibadah puasa selama 27 hari, insya’Allah 3 hari lagi kita lebaran, baik tema kultum saya sore ini adalah: PUASA MEMBENTUK PRIBADI YANG BERTAQWA DAN PERDULI TERHADAP SESAMA Dalam surat Al-Baqarah ayat 183: Yang artinya (Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa). Dari kutipan ayat diatas tujuan puasa adalah untuk membentuk pribadi yang muttakin/bertakwa. Adapun definisi takwa secara garis besar adalah: Melaksanakan apa yang diperintah Allah & menjauhi apa yang dilarang oleh Allah. Adapun bertaqwa ini tidak cuma di bulan ramadhan & tempat ibadah saja, nabi Muhamad bersabda:Bertakwalah pada Allah dimanapun engkau berada. (Di kantor kita bertaqwa dengan tidak korupsi, kalau di jalan kita bertakwa dg mematuhi rambu-rambu lalu lintas dll). Jadi orang bertakwa pasti berkepribadian baik, karena dia merasa selalu diawasi oleh Allah.

Read more...

“Sukses Karena Dendam Positif”

>> Senin, 02 Desember 2013

“Sukses Karena Dendam Positif” Di Sebuah Perusahaan Pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas. Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan, “Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur”. Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut. Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.

Read more...

Keutamaan Puasa Bulan Muharram dan Hari ‘Asyura..

>> Selasa, 05 November 2013

Keutamaan Puasa Bulan Muharram dan Hari ‘Asyura.. Disunnahkan mempernyak puasa pada bulan Muharram; Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Puasa yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram.” Terutama puasa tanggal 9 (Tasu’a) dan 10 (’Asyura) Muharram, minimal tanggal 10 saja; “Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram), aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu.” Disunnahkan juga puasa Tasu’a (9 Muharram).

Read more...

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZUL HIJJAH DAN SEPUTAR HUKUM QURBAN / UDHHIYAH

>> Minggu, 23 Oktober 2011

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZUL HIJJAH

Oleh: Ainii Firdaus



1. Allah Ta’aala berfirman:



وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)
“Demi Fajar, dan malam-malam yang sepuluh.” (QS. Al Fajr: 1-2)

Ibnu Katsir –Rahimahullah berkata: “ Yang dimaksud adalah sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah”. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Az-Zubair, Mujahid dan tidak sedikit daripada Salaf dan Khalaf.

2. Allah Ta’aala berfirman:

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ



“…dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan” (QS. Al Hajj: 28).

Ibnu Abbas –Radhialahu ‘Anhuma berkata: “ (Yang dimaksud adalah) sepuluh hari pertama (bulan Dzul Hijjah) “.

Read more...

Delapan [8] Obat Hati

>> Sabtu, 08 Oktober 2011

Hati manusia terkadang tidak stabil atau sakit seperti halnya badan. Meskipun berbeda antara sifat maupun obatnya. Apa obat yang bisa dipakai untuk mengobati hati yang sakit? Berikut ini kami sebutkan 8 obatnya. Semoga bermanfaat.

Pertama: al-Qur’an al-Karim.
Allah berfirman, artinya, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Yunus: 57). Dia juga berfirman, artinya, “Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. al-Isra: 82)
Ibnu Qoyyim berkata, “Inti penyakit hati itu adalah syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur’an adalah penawar bagi kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan dan argumentasi-argumentasi yang akurat, yang membedakan antara yang haq dengan yang batil, sehingga penyakit syubhat hilang. Penyembuhan al-Qur’an terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam al-Qur’an terdapat hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud di dunia dan lebih mengutamakan kehidupan akhirat.”
Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya mengetahui bahwa berobat dengan al-Qur’an itu tidak cukup hanya dengan membaca al-Qur’an saja, tetapi harus memahami, mengambil pelajaran dan mematuhi hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.
Ya Allah, jadikanlah al-Qur’an itu sebagai pelipur lara, penawar hati dan penghilang kegundahan dan kegelisahan kami. Amin.

Read more...

ADA APA SETELAH RAMADHAN ?

>> Sabtu, 10 September 2011



Ramadhan telah pergi meninggalkan kita..Bulan yang penuh dengan berbagai macam kebaikan..Semoga Allah menerima amal kebaikan kita dan menjadikan kita istiqamah sampai berjumpa denganNya, amien..Entah, kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan atau tidak?..Wallahu ‘A’lam.

Namun, walaupun Ramadhan telah pergi akan tetapi amal seorang mukmin tidak terputus begitu saja sehingga datang padanya kematian. Allah Ta’ala berfirman: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99).
Apabila puasa Ramadhan telah meninggalkan kita maka ibadah puasa yang lain tetap disyari’atkan sepanjang tahun.

Puasa Enam Hari Bulan Syawal dan Puasa-Puasa Sunnah Lainnya:


Abu Sa’id Al-Khudri –Radhiallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwsanya Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa puasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan (puasa) enam hari pada bulan Syawal, maka hal itu laksana puasa setahun.” (HR. Muslim).

Read more...

PERKARA-PERKARA YANG MERUSAK / MEMBATALKAN PUASA

>> Kamis, 18 Agustus 2011

Banyak perbuatan yang harus dijauhi oleh orang yang puasa, karena kalau perbuatan ini dilakukan pada siang hari bulan Ramadhan akan merusak puasanya dan akan berlipat dosanya. Perkara-perkara tersebut adalah:

1. Makan dan Minum Dengan Sengaja
Allah Ta’ala berfirman: “…dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah: 187).
Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Jika (orang berpuasa) lupa, lalu makan dan minum, hendaklah menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah yang memberinya makan dan minum.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah meletakkan (tidak menghukum) umatku karena salah atau lupa dan karena dipaksa.” (HR. Ath-Thahawi, Al-Hakim dll dengan sanad sahih).

2. Muntah Dengan Sengaja
Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang terpaksa muntah (tidak sengaja), maka tidak wajib baginya untuk meng-qadha puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya meng-qadha puasanya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Dawud dengan sanad sahih)

3. Haidh dan Nifas
Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda tentang wanita: “Bukankah jika haidh dia tidak shalat dan tidak puasa?” Kami katakan: “Ya.” Beliau bersabda: “Itulah (bukti) kurang agamanya.” (HR. Muslim)
Perintah meng-qadha puasa terdapat dalam riwayat Mu’adzah, dia berkata: “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah -radhiallahu anha: “Mengapa orang haidh meng-qadha puasa tetapi tidak meng-qadha sholat?”
‘Aisyah –radhiallahu anha balik bertanya: “Apakah engkau wanita Haruriy?” Aku menjawab: “Aku bukan wanita Haruriy, tetapi hanya (sekedar) bertanya.”
‘Aisyah –radhiallahu anha berkata: “Kami juga haidh pada masa Nabi –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, tetapi kami hanya diperintahkan (oleh Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam) untuk meng-qadha puasa dan tidak diperintahkan untuk meng-qadha shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Al-Haruriy nisbat kepada Harura’ (yaitu) negeri yang jaraknya 2 mil dari Kufah, orang yang beraqidah Khawarij . Disebut Haruriy karena kelompok pertama dari mereka yang memberontak kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib –Radhiallahu ‘Anhu ada di negeri tersebut.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP