Keutamaan Puasa Bulan Muharram dan Hari ‘Asyura..

>> Selasa, 05 November 2013

Keutamaan Puasa Bulan Muharram dan Hari ‘Asyura.. Disunnahkan mempernyak puasa pada bulan Muharram; Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Puasa yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram.” Terutama puasa tanggal 9 (Tasu’a) dan 10 (’Asyura) Muharram, minimal tanggal 10 saja; “Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram), aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu.” Disunnahkan juga puasa Tasu’a (9 Muharram). Tahun ini 2020, Insya Allah bertepatan hari jum'at dan sabtu 28 & 29 agustus 2020. Semoga Allah Memudahkan.. Hadis-Hadis Seputar Puasa ‘Asyura: 1. Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, bersabda : “ Aku berharap pada Allah dengan puasa ‘Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 2. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam , berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 3. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : “Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian“ Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim) 4. Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda : “Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim) 5. Imam Ahmad dalam Musnadnya membawakan tambahan: “Hari ‘Asyura adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit Judiy, lalu Nabi Nuh berpuasa sebagai bentuk syukur.” Bagaimana Berpuasa ‘Asyura ? Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan : - Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (tgl 9, 10 & 11). - Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits. - Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja. Puasa sebanyak tiga hari (9, 10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut : 1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat. 2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari setiap bulan. Semoga Bermanfaat..

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP