MEMIJAKKAN KAKI, DUDUK, DAN BUANG AIR DI ATAS KUBURAN

>> Rabu, 22 Juli 2009

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh seseorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga terbakar bajunya hingga sampai ke kulitnya adalah lebih baik baginya daripada duduk di atas kuburan.”( HR. Al-Muslim; 2/667.)

Ketika mengubur mayat, sebagian orang ada yang tak mengindahkan jalan yang mesti dilaluinya, sehingga di sana-sini menginjak kuburan, bahkan terkadang dengan sepatu atau sandal mereka tanpa sedikitpun rasa hormat kepada yang sudah meninggal. Tentang besarnya persoalan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh, berjalan di atas bara api atau pedang atau menambal sepatu dengan kakiku sendiri, lebih aku sukai daripada aku berjalan di atas kuburan seorang muslim…”( HR. Ibnu Majah , 1/499. Dalam Shahihul Jami’ , 5038.)

Lalu, bagaimana halnya dengan orang yang menguasai tanah kuburan kemudian di atasnya di bangun pusat perbelanjaan atau perumahan elit? Na’udzubillah.

Sebagian orang yang tidak memiliki i’tikad baik, apabila ia ingin membuang air besar ia pergi ke kuburan kemudian buang air di atasnya, sehingga mengganggu orang-orang yang meninggal dengan najis dan bau busuknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Dan aku tidak peduli, apakah aku buang air besar di tengah kuburan atau di tengah pasar.”( (Ibid).)
Artinya, keburukan buang air besar di kuburan sama dengan buruknya membuka aurat dan buang air besar di tengah-tengah orang banyak di dalam pasar.

Orang yang suka melemparkan kotoran dan sampah ke dalam komplek kuburan, terutama kuburan-kuburan yang terpencil dan dindingnya mulai runtuh, mereka akan mendapat bagian dari ancaman tersebut. Di antara adab yang perlu diperhatikan dalam ziarah kubur adalah melepaskan sandal dan sepatu saat ingin berjalan di antara sela-sela kuburan.

Read more...

Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit

>> Rabu, 15 Juli 2009

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda, Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya. (HR. Muslim).
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda, Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhunya, (Abu Hurairah menambahkan) maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah. (HR. Bukhari dan Muslim).

Ilmu kontemporer menetapkan -setelah melalui percobaan mikroskopi terhadap tumbuhnya mikroba pada orang yang berwudhu secara teratur dan juga kepada yang tidak teratur- bahwasannya orang yang selalu berwudhu maka mayoritas hidung mereka menjadi bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. Oleh karena itu, adanya mikroba yang menempel pada mereka hilang sama sekali ketika mereka membersihkan hidung, dibandingkan dengan orang yang tidak berwudhu maka tumbuh pada hidung mereka berbagai mikroba dalam jumlah yang besar yang termasuk jenis mikroba berbentuk bulat dan berklaster yang sangat berbahaya ... dan mikroba yang cepat menyebar dan berkembang-biak ... dan mikroba lainnya yang menyebabkan banyak terjadinya berbagai penyakit. Dan sudah jelas bahwasannya proses keracunan itu terjadi adanya perkembangan berbagai mikroba yang berbahaya bagi rongga hidung, kemudian sampai ke tenggorokan untuk kemudian terjadi berbagai peradangan dan penyakit, apalagi jika sampai masuk ke peredaran darah!!

Oleh karena itu, disyari'atkan untuk melakukan istinsyaaq (menghirup air ke dalam hidung) sebanyak 3 kali kemudian menyemburkannya (tetap dengan hidung) setiap kali wudhu.
Adapun berkumur-kumur itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi, serta menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel gigi. Dan sudah terbukti secara ilmiah bahwa 90% orang yang mengalami kerusakan gigi jika saja mereka mau perhatian terhadap kebersihan mulutnya ketika dahulu rusak gigi-gigi mereka, dan adanya pembusukan yang terjadi disebabkan oleh makanan dan air liur dan bercampur dalam perut dan menuju ke darah. Dan dari darah itulah kemudian menyebar ke seluruh organ dan kemudian menyebabkan berbagai penyakit.


Dan sungguh, berkumur-kumur akan menyegarkan berbagai organ yang ada di wajah dan menjadi cerah. Dan uji-coba ini belum pernah dikemukakan oleh para dosen olah raga kecuali sedikit. Hal ini karena mereka hanya memperhatikan kepada organ-organ tubuh yang besar.
Dan membasuh wajah dan kedua tangan sampai siku, serta kedua kaki memberikan manfaat untuk menghilangkan debu-debu dan berbagai bakteri, apalagi dengan membersihkan badan dari keringat dan kotoran lainnya yang keluar melalui kulit.

Dan juga, sudah terbukti secara ilmiah tidak akan menyerang kulit manusia kecuali apabila kadar kebersihan kulitnya rendah. Sebab manusia apabila lama beraktivitas tanpa membasuh anggota badanya, maka kulit akan mengalami berbagai peradangan yang menyerang permukaan kulit, seperti kudis. Dan kudis ini menyerang ujung jari-jari yang sebagian besar tidak dalam keadaan bersih, sehingga masuklah berbagai mikroba ke dalam kulit.

Oleh karena itu, bertumpuk-tumpuknya peradangan sangat mengundang mikroba untuk berkembang-biak dan menyebar. Maka, wudhu telah mendahului Ilmu Pektrologi modern dan para pakar yang menggunakan karantina sebagai media untuk mengetahui berbagai mikroba dan jamur-jamur yang menyerang kulit orang-orang yang tidak suka dengan kebersihan, dimana kebersihan ini semakna dengan wudhu dan mandi dan dengan uji-coba dan penelitian.

Penelitian dan uji coba ini memberikan manfaat yang lain:

Bahwa kedua tangan banyak membawa mikroba yang terkadang berpindah ke mulut atau hidung apabila tidak dibasuh. Oleh karena itu, sangat ditekankan untuk membersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebelum melakukan wudhu. Dan ini menambah jelas kepada kita sabda Rasulullah: Apabila salah seorang diantara kalian bangun dari tudir, maka janganlah mencelupkan kedua tangannya ke bejana (tempat air) sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali.

Dan sudah terbukti juga bahwa peredaran darah pada organ tangan bagian atas dan lengan bawah serta organ-organ bagian bawah seperti kedua kaki dan kedua betis adalah organ-organ yang paling lemah dibandingkan organ tubuh lainnya karena jauhnya dari pusat peredaran darah, jantung. Maka apabila kita membasuhnya diserta menggosoknya, maka akan menguatkan peredaran darah pada organ-organ tersebut sehingga membantu kita menambah tenaga dan vitalitas. Dan dari itu semua, maka terketahuilah mukjizat disyari'atkannya wudhu di dalam Islam.

( Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah )

Muhammad Kamil Abd Al-Shomad
Dr. Ahmad Syauqy Ibrahim, Anggota Ikatan Dokter Kerajaan Arab Saudi di London dan Penasihat Penderita Penyakit Dalam dan Penyakit Jantung mengatakan, "Para Pakar sampai berkesimpulan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan menjadi rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan, dan insomnia (susah tidur)".
Hal ini dikuatkan oleh salah seorang pakar dari Amerika dengan ucapannya, "Air mengandung kekuatan magis, bahkan membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan -yang dimaksud adalah aktivitas wudhu- adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi (menjadikan badan rileks) dan menghilangkan tensi tinggi (emosi).
Sungguh, Maha Suci Allah Yang Maha Agung ...

Read more...

Asuransi Terbaik Tanpa Banding

Ada dua saudagar… salah satunya berasal dari Kuwait dan satunya lagi berasal dari Saudi Arabia. Mereka adalah dua sahabat karib yang dipersatukan oleh satu agama : Islam. diantara mereka sama-sama saling mencintai, sehingga mereka menjadi dua saudara yang masing-masing mencintai yang lainnya seperti mencintai diri sendiri. Mereka bersepakat untuk melakukan afiliasi dalam usaha bisnis yang bisa mempererat tali persaudaraan ini dan mengokohkan bangunannya. Allah telah membimbing mereka dalam bisnis yang legal, dan keduanya menjadi teladan yang baik bagi Ukhuwah Islamiyah yang tulus dan sejati. Bisnis mereka pun maju pesat dan menjadi besar. Banyak sekali proyek yang mereka garap, dan atas karunia Allah Ta’ala proyek-proyek itu meraup keuntungan yang sangat banyak.

Pada suatu hari, keduanya duduk berbincang-bincang mengenai berbagai hal diantara mereka. Saudagar yang berkebangsaan Kuwait berkata kepada rekannya, “Kenapa kita tidak mengasuransikan bisnis kita ini?”

Rekannya itupun menimpali ucapannya, “Buat apa kita mengasuransikan bisnis kita?”

Dia berkata “Kebanyakan komoditi kita datang melalui jalur laut dan tentu rentan terhadap insiden. Seandainya saja terjadi –semoga saja tidak- sesuatu yang tidak diinginkan terhadap komoditi kita, maka kita tidak akan mengalami kerugian apa pun, dan perusahaan asuransi akan mengganti semua kost biayanya. Lalu apa pendapatmu?”

Rekannya berkata kepadanya, “Tidak tahukah kamu bahwa kita sudah mengasuransikan seluruh komoditi kita.”

Dia bertanya, “Kepada siapa?”

“Kepada Allah Ta’ala” Jawab rekannya.

Dia berkata, “Sebaik-baik Dzat yang dipasrahi. Akan tetapi sikap kehati-hatian itu harus”.

Rekannya kembali berkata, “Bukankah kita sudah mengeluarkan zakat bisnis kita?”

Dia menjawab, “Benar.”

“Kalau begitu, janganlah kamu takut pada apa pun. Ini merupakan asuransi terhadap komoditi kita yang paling aman. Bertawakallah kepada Allah dan jangan panik”. Ujar rekannya kepadanya.

Dia pun berucap, “Aku beriman kepada Allah dan bertawakkal kepadaNya.”

Hari-hari berlalu sedang bisnis mereka semakin maju dan berkembang. Suatu hari, salah satu kapal kargo mengangkut banyak sekali barang komoditas. Di antaranya barang dagangan kedua saudagar ini. Sebelum sampai ke pelabuhan, kapal itu mengalami kecelakaan dan akibatnya kapal pun karam.

Seseorang memberi tahu dua saudagar itu, dan seketika mereka pun tergopoh-gopoh menuju pelabuhan. Di sana, keduanya berdiri mengamati aktifitas penyelamatan. Seorang dari mereka tetap tenang dan tak gundah hatinya, sedang yang lainnya terlihat sedikit panik dan gusar. Rekannya berkata kepadanya, “Kamu jangan panik, sesungguhnya Allah bersama kita.”

Setelah tuntas semua prosesi penyelamatan. Apa yang terjadi? Sungguh amat mencengangkan. Hampir seluruh barang komoditi tenggelam dan rusak. Kecuali barang dagangan kedua rekan bisnis ini. Barang dagangan mereka bisa dikeluarkan dari kapal dalam kondisi baik, tak tersentuh apa pun. Rekannya berujar kepadanya, “bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa barang dagangan kita dijamin Dzat yang tak akan menyia-nyiakan semua titipan dan amanat.

Dia berkata, “Kamu benar, wahai sobatku”.

“Demi Allah, kepercayaanku pada Allah tidak pernah pudar, dan aku pun tidak pernah merasa cemas dan panik. Aku percaya sepenuhnya bahwa Allah Ta’ala akan menyelamatkan barang dagangan kita. Hal itu karena kita rajin mengeluarkan zakat dengan penuh kerelaan dan keimanan, dan ini merupakan jaminan terbesar dan asuransi paling kuat.” Ujar rekannya kepadanya.

Dia pun berkata, “Dan aku juga demikian, meski aku merasa sedikit cemas”.

Akan tetapi, bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana seluruh komoditi tenggelam kecuali komoditi kedua saudagar ini?

Kejadiannya adalah pada waktu semua barang komoditi diangkut ke atas kapal, maka barang dagangan kedua saudagar ini dikelilingi karung-karung berisi tepung dalam jumlah yang besar. Ketika kapal tenggelam dan air mulai masuk ke dalamnya, maka air itu pun merusak seluruh komoditi yang ada selain komoditi kedua saudagar ini. Air tersebut tidak sampai kepadanya karena terhambat dan terhalang oleh karung-karung yang berisi tepung tadi. Mengingat, pada saat air sampai kepada karung-karung yang berisi tepung itu, maka tepung itu sedikit larut lalu melahap air itu dan dia pun menjadi keras. Tepung itu menjadi seperti tembok yang membentengi komoditi tersebut sehingga -atas izin Allah- air pun tidak sampai menjangkaunya.

Kedua saudagar ini adalah dua insan yang beriman kepada Allah dengan tulus. Kepercayaannya kepada Allah sangat kuat, takkan pernah goyah selamanya. Keduanya senantiasa menunaikan hak Allah atas diri mereka dengan mengeluarkan zakat. Hal itu merupakan asuransi yang paling utama dan paling kuat. Maka, Allah pun melindungi harta mereka.

Allah berfirman yang artinya, “Dan tetapkanlah untuk kami di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman, ‘siksaKu akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf : 156).

Rasulullah bersabda, yang artinya, : “Bentengilah harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah, dan hadapilah cobaan dengan do’a.” (HR. ath-Thabrani).

Read more...

Meraih Kesuksesan Dan Jannah

Mengucapkan dua kalimat syahadat dengan mengamalkan konsekwensinya.

Berdasarkan hadits riwayat Ubadah bin ash-Shomit dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam, beliau bersabda, artinya: "Seorang hamba yang mengucapkan dua kalimat syahadat dan bersaksi bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah serta kalimatNya yang diberikan kepada Maryam dan ruh dariNya, bersaksi Syurga itu benar dan Neraka itu benar pasti Allah masukkan ke Syurga sesuai dengan amalan yang diamalkannya."(HR Al Bukhari dan Muslim)

Ihsho' nama-nama Allah yang baik.

Berdasarkan hadits Abu Hurairah dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama barang siapa yang menghafalnya maka masuk syurga." (Muttafaq 'alaihi).
Ihsho' bermakna iman terhadap nama-nama Allah, menghafalnya serta mengamalkan penunjukannya.

Membaca ayat kursi setiap selesai shalat.

Berdasarkan hadits Abu Umamah, beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Siapa yang membaca ayat kursi setiap selesai sholat wajib maka tidak ada yang mencegahnya masuk syurga sampai meninggal." (HR An-Nasaa'i dan dishahihkan Ibnu Hajar).

Membaca surat tabarok (al-Mulk).


Berdasarkan hadits Anas, beliau berkata: Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:
"Satu surat dari al-Qur'an hanya 30 ayat yang aku akan membela pemiliknya sampai aku masukkan dia ke Syurga yaitu tabarok (al-Mulk)." (HR ath-Thabraniy dan dishahihkan al-Albaniy)

Bersedekah.

Berdasarkan hadits Hudzaifah beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Siapa yang bersedekah dengan suatu sedekah mengharapkan wajah Allah dan meninggal dalam keadaan itu maka dia masuk Syurga." (HR Ahmad dan dishahihkan al-Albaniy).

Menyantuni anak yatim (mem-biayai hidup mereka).

Sebagaimana dalam hadits Sahl bin Sa'ad beliau berkata: Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:
"Saya dan orang yang membiayai hidup anak yatim di Syurga seperti ini", lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan tengah dan merenggangkannya. (HR Al-Bukhari).

Tidak meminta-minta kepada orang lain.

Berdasarkan hadits Tsauban beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:
"Siapa yang (mau) berjanji kepada-ku untuk tidak meminta-minta kepada orang lain sedikitpun lalu aku menjanji-kannya surga?" Maka aku katakan: "Aku". Setelah itu Tsauban tidak pernah meminta sesuatu pun kepada orang lain. (HR Abu Daud dan dishohihkan al-Albaniy).

Menjaga lisan dan kemaluan dari yang haram.

Berdasarkan hadits Sahl bin Sa'ad beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Siapa yang menjamin kepadaku dapat menjaga mulut dan kemaluannya maka saya menjaminnya syurga." (HR Al-Bukhari)

Sabar ketika kehilangan orang yang dicintainya.

Berdasarkan hadits Abu
Hurairah bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Allah berfirman: seorang hambaKu yang mukmin tidak mendapatkan balasan jika meninggal kekasihnya dari ahli dunia kemudian bersabar kecuali mendapat surga." (HR Al-Bukhari). Shofi bermakna orang yang dicintai seperti anak-anak, saudara dan semua orang yang dicintainya.

Ketaatan seorang wanita kepada suaminya.

Berdasarkan hadits Abu Hurairah beliau berkata:Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Jika seorang wanita telah sholat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan dan menjaga kemaluannya serta mentaati suaminya maka dia masuk surga dari pintu mana yang dia sukai." (HR Ibnu Hibban dan dishahihkan al-Albaniy).

Wanita meninggal dalam masa nifasnya.

Berdasarkan hadits Rasyid bin Habisy bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Meninggal terbunuh di jalan Allah, tha'un, tenggelam,sakit perut dan nifas adalah syahadat (mati syahid)dan orang-orang nifas ditarik anaknya kedalam surga." (HR Ahmad dan dihasankan al-Albaniy).

Tidak sombong, mencuri rampasan perang dan berhutang.

Berdasarkan hadits Tsauban beliau berkata: Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:
"Siapa yang meninggal dalam keadaan tidak melakukan tiga hal sombong, ghulul dan berhutang maka masuk syurga." (HR at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albaniy).

Penguasa yang adil, laki-laki penyayang, lembut hati dan orang 'afif yang muta'afif.

Berdasarkan hadits 'Iyadh bin Himar beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Ahlu syurga ada tiga; penguasa yang adil, seorang penyayang yang berhati lembut terhadap kerabat dan sesama muslim serta seorang 'afif yang muta'affif memiliki keluarga yang banyak." (HR Muslim).

Menyayangi binatang.

Berdasarkan hadits Abu Hurairah dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam, beliau bersabda, artinya: "Seorang melihat anjing makan tanah karena kehausan lalu dia menggunakan sepatu kulitnya untuk mengambil air untuk anjing tersebut sampai anjing tersebut hilang dahaganya lalu anjing tersebut bersyukur kepada Allah untuknya dan Allah memasukkannya kedalam surga." (HR al Bukhori).

Menyingkirkan sesuatu yang mengganggu jalanan.

Berdasarkan hadits Abu Hurairoh beliau berkata: saya telah mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Sungguh saya telah melihat seorang yang bolak balik di surga karena kayu yang dipotongnya dari tengah jalan yang mengganggu manusia." (HR Muslim).

Memaafkan hutang orang yang susah.

Berdasarkan hadits Hudzaifah dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam:
"Seorang meninggal lalu masuk Syurga dia ditanya: Apa yang pernah kamu amalkan? Maka dia menjawab: Saya dulu berjual beli dengan orang dan saya melihat keadaan orang yang susah dan memaafkan harta atau uang lalu dia diampuni." (HR Muslim). Imam an-Nawawiy berkata: tajaawuz dan tajawwuz bermakna satu yaitu memaafkan untuk tidak dikembalikan dan menerima pengembalian yang kurang sedikit.

Orang yang meminta surga kepada Allah tiga kali dan meminta perlindungan dari neraka tiga kali.

Berdasarkan hadits Anas beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:
"Siapa yang meminta kepada Allah Syurga tiga kali maka Syurga berkata: ya Allah masukkanlah dia ke Syurga dan barang siapa yang meminta perlindungan dari neraka tiga kali maka neraka berkata: ya Allah jauhkanlah dia dari neraka." (HR at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albaniy).

Sebab lain untuk keselamatan
• Berwudhu setelah batal dan sholat dua rakaat setelah berwudhu, berdasarkan hadits Abu Hurairoh bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam berkata kepada Bilal, artinya: "Wahai Bilal ceritakanlah kepada saya amalan yang terbaik yang telah kamu amalkan dalam Islam karena saya telah mendengar gerakan kedua sandalmu dihadapan saya di surga", Bilal menjawab: tidaklah ada amalan yang saya lakukan lebih tinggi menurut saya dari pada saya tidak berwudhu di waktu malam dan siang kecuali saya shalat untuk itu apa yang saya bisa untuk shalat." (HR Asy-Syaikhani).
• Puasa hari 'Arafah dan 'Asyura', berdasarkan hadits Abu Qatadah beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda, artinya: "Puasa hari 'Arofah menghapus (dosa) dua tahun yang lalu dan yang akan datang dan puasa hari 'Asyura' menghapus (dosa) tahun yang lalu." (HR Muslim).
• Orang yang menyetujui pembatalan jual beli seorang muslim dan memenuhinya, berdasarkan hadits Abu Hurairah beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda, artinya: "Siapa yang menyetujui seorang muslim dalam pembatalan jual beli dan memenuhinya maka Allah akan mengampuni kesalahan dan dosanya." (HR Abu Daud dan dishohihkan al-Albani)

Read more...

Diantara Keajaiban Perintah Sujud, Terhadap Tubuh

>> Senin, 13 Juli 2009

Apabila anda sedang mengalami stress, atau tensi anda naik, atau pusing yang berkepanjangan, atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut, dll). Jika anda takut terkena tumor, maka sujud adalah solusinya…. Dengan sujud akan terlepas segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya. Inilah salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Muhammad Dhiyaa’uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi. Sudah lumrah bahwasannya manusia apabila mengalami kelebihan dosis dalam radiasi, dan hidup di lingkungan tegangan listrik atau medan magnet, maka hal itu akan berdampak kepada badannya, akan bertambah kandungan elektrik di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Dr. Dhiyaa\’ mengatakan bahwa sesungguhnya sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit.

Pembahasan Seputar Organ Tubuh

Dia adalah salah satu organ tubuh… dan dia membantu manusia dalam merasakan lingkungan sekitar, dan berinteraksi dengan dirinya, dan itulah tambahan dalam daerah listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguandan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit modern yang disebut dengan \”perasaan sumpeg\”, kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek/lelah, stress … sampai sering lupa, migrant, dan masalah menjadi semakin parah apabila tanpa ada usaha untuk menghindari penyebab semua ini, yaitu menjauhkan tubuh kita dari segala peralatan dan tempat-tempat yang demikian.

Solusinya ???

Harus dengan mengikuti sesuatu yang diridhai untuk mengeliminir hal itu semua, … yaitu dengan bersujud kepada Satu-satunya Dzat yang Maha Esa sebagaimana kita sudah diperintah untuk hal itu, dimana sujud itu dimulai dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai). Maka di dalam sujud akan mengalir ion-ion positif yang ada di dalam tubuh ke bumi (sebagai tempat ion-ion negatif). dan seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet. Lebih khusus lagi ketika sujud dengan menggunakan 7 anggota badan (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki) maka dalam posisi ini sangat memudahkan bagi kita menetralisir dampak listrik dan magnet.

Diketahui selama penelitian, agar semakin sempurna proses penetralisiran dampak itu semua, maka sujud harus menghadap ke Makkah (Masjid Ka’bah), yaitu aktivitas yang kita lakukan di dalam shalat (qiblat). Sebab Makkah adalah pusat bumi di alam semesta. Dan penelitian semakin jelas bahwa menghadap ke Makkah ketika sujud adalah tempat yang paling utama untuk menetralisir manusia dari hal-hal yang mengganggu fikirannya dan membuat rileks.
Subhanallah, ….pengetahuan yang menakjubkan.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP