Puasa Menghancurkan Kesombongan

>> Sabtu, 31 Juli 2010

Puasa yang dilakukan dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam mampu menghancurkan nafsu-nafsu jahat dan meruntuhkan kesombongan sehingga menjadi tunduk kepada kebenaran dan rendah hati kepada sesama, karena banyak makan, minum dan berhubungan suami isteri membawa kepada sifat sombong, congkak, mau menang sendiri dan merasa tinggi atas orang lain dan tidak mau menerima kebenaran.

Ketika seseorang bernafsu untuk makan, minum dan berhubungan suami isteri maka dia akan berusaha untuk memenuhinya, dan apabila telah mampu mendapatkannya dan memenuhinya maka akan timbul perasaan bangga yang tercela yaitu yang berdampak kepada kecongkaan dan kesombongan yang semua itu menjadi penyebab kebinasaannya. Jadi, diantara hikmah puasa adalah menghancurkan kesombongan sehingga seseorang menjadi tawadhu’ dan rendah hati. Allah dan juga manusia membenci orang-orang yang sombong dan mencintai orang-orang yang tawadhu’ dan rendah hati.

Read more...

Meraih Takwa Dengan Puasa

>> Jumat, 30 Juli 2010

Diantara tujuan puasa adalah agar seseorang mencapai tingkatan takwa sebagaimana firman Allah Ta’aala: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183). Orang yang bertakwa adalah orang yang mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.

Orang yang berpuasa diperintahkan unruk mengerjakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan sebagaimana sabda Nabi –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya serta kebodohan, Allah tidak butuh dengan ia meninggalkan makan dan minumnya (puasanya).” (HR. Bukhari).


Orang yang berpuasa apabila terlintas dalam dirinya keinginan untuk berbuat kemaksiatan, ia segera tersadar bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia-pun segera menghindari kemaksiatan tersebut.



Orang yang sedang berpuasa tidak akan membalas kebodohan dengan kebodohan dan caci maki dengan caci maki, ia sadar bahwa orang yang berpuasa harus sanggup menguasai diri dan emosinya.



Pada akhirnya apabila seseorang berpuasa sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, pasti ia menjadi orang yang bertakwa dan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat.

Read more...

Mike Tyson Masih Suka Terharu bila Ingat Shalat di Raudhah

>> Kamis, 29 Juli 2010


JEDDAH–Perjalanan ke Tanah Suci ternyata sungguh membekas di hati mantan petinju dunia, Mike Tyson. “Saya masih suka menangis bila ingat saya bisa datang ke Taman Surga di Madinah,” ujarnya, menceritakan saat-saat mengharukan ketika ia shalat di Raudhah, samping makam Rasulullah SAW. “Saya bahkan berpikir untuk tidak beranjak dari tempat suci itu.”

Secara bergurau pria yang dulu dijuluki sebagai “si leher beton” ini menyatakan tak ingin dikenali sebagai Mike Tyson oleh orang lain ketika berada di Tanah Suci. “Saya berharap mereka membiarkan saya menikmati saat-saat saya penuh emosi dan sendirian berdoa.”
Tyson pergi berumrah bersama-sama dengan presiden misi perdamaian Kanada, beberapa duta besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan cendekiawan Muslim Shazad Muhammad. Di Madinah banyak fans menunggu berjam-jam untuk melihat dan berfoto bersama petinju terkenal di dunia itu.

Read more...

Dengan Puasa Hati Jernih Untuk Berpikir dan Berdzikir

>> Selasa, 27 Juli 2010

Diantara hikmah puasa adalah agar supaya hati kita jernih untuk berpikir dan berdzikir karena banyak makan minum serta memuaskan syahwat menyebabkan kelalaian dan adakalanya hati menjadi keras dan buta dari kebenaran karenanya.



Rasulullah -Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Tidaklah seseorang anak adam itu memenuhi suatu bejana yang lebih jelek dari pada perut. Cukuplah bagi seseorang makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika terpaksa harus menambahnya, hendaknya sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad dll).


Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Karena nafsu ini pula Adam -Alaihis Salam dikeluarkan dari surga. Dari nafsu perut pula muncul nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda, dan akhirnya disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari kebiasaan memenuhi tuntutan perut.



Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan akan mengakibatkan kebalikannya.



Berkata Abu Sulaiman Ad-Darani –Rahumahullah: “Sesungguhnya jiwa apabila lapar dan haus menjadi jernih dan lembut hatinya dan apabila kenyang menjadi buta hatinya.”

Read more...

Mufti Malaysia Fatwakan ESQ Sesat

>> Selasa, 06 Juli 2010


Sebuah fatwa dari Mufti wilayah persekutuan Malaysia telah menimbulkan kehebohan di beberapa milis Islam Indonesia. Karena apa? Karena fatwa yang Mufti Malaysia sampaikan tersebut akan sangat berimplikasi dengan sebuah lembaga training sumber daya manusia yang ada di Indonesia yang bernama ESQ.

ESQ yang berpusat di menara 165 jalan TB Simatupang Jakarta selatan dan digawangi oleh Ary Ginanjar Agustian, telah berhasil mentraining puluhan ribu orang dengan konsep keseimbangan antara Emosi, Spiritual dan intelektual.

Dari penjelasan tentang ESQ sendiri dijabarkan bahwa ESQ adalah pelatihan sumber daya manusia yang bertujuan untuk membentuk nilai moral dan karakter manusia, melalui penggabungan 3 potensi yang ada di manusia yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.

Selama ketiga potensi manusia tersebut terpisah dan tidak didayagunakan dengan baik dan maksimal maka menurut kajian ESQ manusia akan terjadi krisis moral dan split personality. Dan lebih buruk lagi manusia yang tidak dapat mendayagunakan ketiga potensi itu maka manusia tersebut akan kehilangan makna hidup serta jati dirinya. Begitu kutipan yang menjelaskan apa itu ESQ secara singkat.

Namun bagi mufti Malaysia ajaran yang dipopulerkan oleh Ary Ginanjar ini adalah ajaran sesat dan harus dihindari. Melalui kajian, akhirnya mereka memutuskan bahwa ajaran ESQ yang mengusung ide 7 Budi Utama dan bercita-cita akan menuju Indonesia Emas pada tahun 2020 ini, difatwakan sesat berdasarkan sebuah fatwa tertanggal 10 Juni 2010.

Dalam fatwanya Mufti wilayah persekutuan Malaysia menjelaskan alasan kesesatan ESQ Ary Ginanjar, berikut ringkasan fatwanya:

* ESQ mendukung paham liberalisme yang menafsirkan nash-nash agama (al-quran dan sunnah) secara bebas.

* ESQ menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian dan ini bertentangan dengan aqidah Islam tentang Nabi dan Rasul.

* ESQ mencampuradukkan ajaran spritual bukan Islam dengan ajaran spiritual Islam.

* ESQ menekankan konsep ’suara hati’ sebagai rujukan utama dalam menentukan baik atau buruknya sebuah perbuatan.

* ESQ menjadikan logika sebagai sumber rujukan utama.

* ESQ mengingkari mukjizat karena dianggap tidak dapat diterima akal.

* ESQ menyamakan bacaan Al-fatiha sebanyak 17 kali dalam shalat dengan ajaran Bushido Jepang yang berlatar belakang ajaran Buddha.

* ESQ menafsirkan kalimat syahadat dengan “triple one”.

Demikian ringkasan singkat fatwa Mufti wilayah persekutuan Malaysia yang ditandatangani oleh Datuk Hj. Wan Zahidi bin Wan Teh yang merupakan mufti resmi wilayah persekutuan Malaysia.

Sebenarnya beberapa waktu lalu telah ada yang menuduh ESQ sesat di Indonesia. Pada sebuah sesi tanya jawab dalam sebuah acara dari salah satu radio di Bekasi, seorang ustadz yang mengisi acara tersebut ditanya oleh pendengar yang meminta tanggapan ustadz tersebut tentang training ESQ. Dengan sangat mengejutkan sang ustadz tersebut membeberkan kesesatan ESQ menurut yang ia pahami dan poin-poin yang ia anggap sesat itu agak mirip dengan apa yang difatwakan oleh mufti Malaysia ini.

Read more...

Dampak Maksiat bagi Pribadi dan Masyarakat

>> Sabtu, 03 Juli 2010

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam urusan.” (Q.S. Ar-Rahman : 29)

Ayat di atas menjelaskan tentang kesempurnaan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala dan hikmah-Nya, dan bahwa segala urusan adalah milik-Nya, Ia Maha mengatur hamba-hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, baik dalam masalah keamanan, ketakutan, kegembiraan, kesedihan, kemudahan, kesulitan, kelebihan atau kekurangan.

Allah subhanahu wata’ala selalu mengatur setiap urusan makhluk-Nya, dan ketetapan-Nya berlaku untuk mereka sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Allah subhanahu wata’ala tidak berbuat zhalim kepada seorang pun, sebagaimana firman-Nya, artinya,
“Kami tidak berbuat zhalim kepada mereka, tetapi merekalah orang-orang yang berbuat zhalim terhadap diri mereka sendiri.” (Q.S. Az Zukhruf : 76)

Wahai kaum muslimin, sesungguhnya kita beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan kepada taqdir-Nya. Iman kepada takdir Allah I baik dan buruknya merupakan salah satu dari rukun-rukun iman.

Sesungguhnya kita meyakini, segala kebaikan dan kesenangan yang kita perolah adalah rahmat dari Allah subhanahu wata’ala semata. Karenanya, kita wajib bersyukur kepada-Nya dengan melakukan ketaatan, melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Apabila kita taat dan mensyukuri segala nikmat Allah subhanahu wata’ala, maka kita berhak untuk mendapatkan segala kebaikan sesuai dengan janji-Nya, dan Allah subhanahu wata’ala akan memberikan tambahan karunia-Nya kepada kita. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allah lah (datangnya), dan bila kalian ditimpa kemudharatan, maka hanya kepada-Nya lah kalian minta pertolongan.” (QS. An Nahl : 53)
“Dan ingatlah tatkala Rabb kalian mema’lumkan, ‘Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat)-Ku, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS : Ibrahim : 7)

Wahai kaum muslimin, sesung-guhnya berbagai musibah baik yang menimpa pribadi maupun masyarakat berupa kesempitan, kekurangan, krisis moneter atau kekacauan, itu semua disebabkan maksiat mereka kepada Allah subhanahu wata’ala, kelalaian dan kelengahan mereka terhadap perintah dan syari’at-Nya, sehingga mereka lebih memilih jalan hidup dan petunjuk selain apa yang telah ditetapkan oleh Allah subhanahu wata’ala.

Padahal Allah subhanahu wata’ala adalah Dzat yang telah menciptakan mereka, Allah subhanahu wata’ala lebih sayang kepada mereka daripada sayangnya orangtua kepada anaknya, dan Allah subhanahu wata’ala lebih mengetahui tentang maslahat mereka daripada mereka sendiri. Allah subhanahu wata’ala menjelaskan hal ini dalam kitab-Nya, agar kita tidak melanggar ketentuan-ketentuan-Nya. Dia telah berfirman, artinya,
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Q.S. Asy- Syura : 30)
“Apa-apa yang kamu peroleh berupa kebaikan maka itu dari Allah dan apa-apa yang menimpamu berupa keburukan maka itu disebabkan dirimu sendiri.” (Q.S. An-Nisa : 79)

Wahai kaum muslimin, sesungguh nya kebanyakan manusia menyandar kan segala musibah, baik krisis moneter atau keamanan dan politik hanya kepada sebab-sebab materi semata. Tidak diragukan lagi bahwa ini menunjukkan dangkalnya pemahaman mereka, kelemahan iman dan kela-laian mereka dari mengkaji Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya .

Sesungguhnya di balik sebab-sebab materi, ada sebab-sebab syar’i yang lebih kuat dan lebih besar pengaruhnya. Sebab-sebab materi hanya merupakan akibat dan konsekuensi logis dari sebab-sebab syar’i. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S. Ar-Ruum : 41).

Wahai kaum muslimin, mengapa kita semua tidak menyandarkan musibah-musibah yang menimpa kepada kelalaian kita terhadap ajaran Islam, supaya kita semua kembali ke jalan Allah I. Inilah yang dapat menyelamatkan kita dari kebinasaan.

Hendaklah kita takut kepada Allah subhanahu wata’ala, introspeksi diri, bertaubat kepada-Nya dan memperbaiki jalan hidup kita masing-masing. Ketahuilah bahwa musibah-musibah yang menimpa manusia merupakan balasan dari Allah subhanahu wata’ala disebabkan dosa-dosa mereka, maka bertaubatlah kepada Allah subhanahu wata’ala atas setiap musibah yang menimpa, mintalah perlindungan kepada-Nya dari kehancuran materi dan iman.

Adapun kehancuran materi, ia bisa berupa penganiayaan, pembunuhan dan kebinasaan harta benda. Sedang kehancuran keimanan, ia tempatnya di hati berupa kekacauan pemahaman (syubhat) dan ketundukan kepada hawa nafsu (syahwat). Syuhbat dan syahwat inilah yang memalingkan umat dari ajaran Islam. Keduanya pula yang menjauhkan mereka dari jejak kaum salaf (Rasulullah n, para sahabatnya, tabi’in dan orang-orang yang mengikuti mereka). Syuhbat dan syahwat inilah yang telah menjerumus kan banyak manusia pada kebinasaan.

Dan sesungguhnya kerusakan hati lebih besar, lebih dahsyat dan lebih buruk akibatnya daripada kerusakan dunia dan materi. Karena bila kerusakan dunia itu menimpa manusia, kerugiannya hanyalah kerugian dunia dan tidak kekal, sedangkan kerusakan agama kerugiannya di dunia dan di akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya orang- orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat.’ Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (Q.S. Az-Zumar : 15)

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar menjadikan kami orang-orang yang mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Mu yang penuh dengan peringatan saat datang hukuman-Mu.

Ya Allah, jadikanlah kami manusia yang benar-benar beriman, yang menyandarkan segala musibah kepada sebab-sebab syar’i yang telah Engkau jelaskan dalam Kitab Suci-Mu dan melalui lisan mulia Rasul-Mu, Muhammad.

Ya Allah berilah kekuatan kepada umat Islam dan pemerintahnya untuk kembali menuju jalan-Mu, untuk melakukan taubat nashuha secara lahir bathin, dalam ucapan maupun perbuatan, sehingga umat menjadi baik disebabkan baiknya pemerintah yang meniti jalan-Mu.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu untuk memperbaiki para penguasa kaum muslimin, jadikanlah mereka mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi, berilah mereka petunjuk sehingga berjalan di atas kecintaan dan keridhaan-Mu, wahai Penguasa seluruh alam.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar Engkau jauhkan dari para penguasa kaum muslimin pejabat-pejabat dan teman-teman dekat yang buruk.

Ya Allah berilah karunia kepada penguasa kaum muslimin untuk memilih pejabat-pejabat dan teman-teman dekat yang baik yang menunjukkan, menganjurkan dan memerintahkan kepada kebaikan.

Ya Allah, jauhkanlah dari penguasa kaum muslimin teman-teman dekat yang tidak memperbaiki mereka dan tidak memperbaiki rakyat, gantilah dengan yang lebih baik daripada mereka.

Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata’ala, Penguasa seluruh alam, semoga shalawat dan salam tetap dicurahkan atas Nabi kita Muhammad n, keluarganya dan para sahabatnya.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP