MEMALSUKAN NASAB ANAK KEPADA SELAIN AYAHNYA DAN PENGINGKARAN AYAH TERHADAP ANAKNYA SENDIRI

>> Minggu, 31 Mei 2009

Menurut syariat Islam, seorang muslim tidak dibenarkan menasabkan diri kepada selain ayahnya, atau menggolongkan diri kepada selain kaumnya.

Sebagian orang ada yang melakukan hal tersebut untuk tujuan materi, sehingga menulis nasab palsu di dalam surat-surat dan dokumen penting untuk memudahkan berbagai urusannya. Sebagian lain ada yang melakukannya karena dendam kepada sang ayah yang meninggalkan dirinya sejak kecil.

Semua perbuatan di atas hukumnya haram. Perbuatan tersebut melahirkan kerusakan besar di banyak persoalan. Misalnya dalam urusan mahram, nikah, warisan dan sebagainya.

Dalam sebuah hadits marfu’ dari bin Abi Bakrah radhiallahu ‘anhu disebutkan,
“Barangsiapa mengaku (bernasab) kepada selain ayahnya sedang dia mengetahui, maka haram baginya surga.”( Hadits riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Bari, 8/45.)

Read more...

MAKAN UANG RIBA

Dalam Kitab suci-Nya Al-Qur’an, Allah tidak pernah memaklumkan perang kepada seseorang kecuali kepada pemakan riba. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (Al Baqarah: 278-279)

Cukuplah ayat di atas menjadi petunjuk betapa keji dosa riba di sisi Allah Ta’ala.

Orang yang memperhatikan pengaruh riba dalam kehidupan individu hingga tingkat negara, niscaya akan mendapatkan kesimpulan, melakukan kegiatan riba mengakibatkan kerugian, kebangkrutan, kelesuan, kemandegan dan kelemahan. Baik karena lilitan utang yang tak terbayar atau berupa kepincangan ekonomi, tingginya tingkat pengangguran, ambruknya perseroan dan usaha bisnis. Di samping, kegiatan riba menjadikan hasil keringat dan jerih payah kerja tiap hari hanya dikonsentrasikan untuk membayar bunga riba yang tak pernah ada akhirnya. Ini berarti menciptakan kesenjangan sosial, membangun gunung rupiah untuk satu kelompok masyarakat yang jumlahnya minoritas di satu sisi, dan di sisi lain menciptakan kemiskinan di tengah masyarakat –yang jumlahnya mayoritas- yang sudah merana dan papa. Barangkali inilah salah satu potret kezhaliman dari kegiatan riba sehingga Allah memaklumkan perang atasnya.

Read more...

MENYEMBUNYIKAN AIB BARANG

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lewat di samping sebuah gundukan makanan (sejenis gandum). Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam gundukan makanan tersebut sehingga jari-jarinya basah. Beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Ia menjawab, “Kehujanan, wahai Rasulullah!” Rasulullah bersabda,
“Kenapa tidak engkau letakkan di (bagian) atas makanan sehingga orang-orang dapat melihatnya? Barangsiapa menipu maka dia tidak termasuk golongan kami.”( Hadits riwayat Muslim, 1/99.)

Pada saat ini, banyak pedagang yang tidak takut kepada Allah dengan menyembunyikan aib barang. Misalnya dengan memberinya lem perekat, atau meletakkannya di bagian bawah kotak barang, atau menggunakan zat kimia atau semacamnya sehingga barang tersebut tampak bagus. Jika berupa barang-barang elektronik, mungkin dengan menyembunyikan cacat pada komponen tertentu, sehingga ketika barang itu dibawa pulang oleh pembeli, tak lama kemudian barang itu rusak. Sebagian penjual ada yang mengubah tanggal kadarluarsa penggunaan barang, atau menolak pembeli yang ingin meneliti barang atau mencobanya. Dan betapa banyak kita saksikan orang-orang yang menjual mobil atau peralatan lainnya, tidak mau menerangkan cacat barang yang hendak dijualnya. Semua ini hukumnya haram.

Read more...

BAI’UN NAJISY

Bai’un Najisy yaitu menaikkan tawaran harga barang, tetapi ia tidak bermaksud membelinya, untuk menipu orang lain yang ingin membeli sehingga ia mau menaikkan tawaran harga tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Janganlah kalian saling bersaing dalam penawaran barang (untuk tujuan menipu).”( Hadits riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Bari,10/484.)

Tak diragukan lagi, ini adalah salah satu bentuk penipuan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tipu daya (makar) dan penipuan tempatnya di Neraka.”( Lihat Silsilatul Ahadits Ash Shahihah,1057.)

Read more...

BERJUALAN SETELAH ADZAN KEDUA PADA HARI JUM’AT

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”(Al-Jumu’ah: 9)

Sebagian pedagang, ada yang masih berjualan di toko-toko mereka, meskipun adzan kedua sudah berkumandang. Bahkan di antara mereka ada yang berjualan di dekat atau di halaman masjid. Para pembelinya dalam hal ini, juga ikut berdosa, meski mereka hanya membeli sebuah siwak atau tissue. Jual beli pada waktu tersebut, menurut pendapat yang kuat, hukumnya tidak sah.

Read more...

JUDI (DENGAN SEGALA BENTUK DAN RAGAMNYA)

Allah berfirman, “Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah : 90)

Di antara tradisi orang-orang Jahiliyah dahulu adalah berjudi. Adapun bentuk judi yang paling terkenal itu adalah sepuluh orang berserikat membeli seekor unta dengan saham yang sama. Kemudian dilakukan undian. Dari situ, tujuh orang dari mereka mendapat bagian yang berbeda-beda menurut tradisi mereka, dan tiga orang lainnya tidak mendapatkan apa-apa alias kalah.

Adapun di zaman kita saat ini, maka bentuk perjudian sudah beraneka ragam, diantaranya

Read more...

MENCURI

Allah Ta’ala berfirman, “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al- Ma’idah: 38)

Di antara kejahatan pencurian yang paling besar adalah mencuri barang-barang milik para hujjaj dan mereka yang sedang umrah di Baitullah Makkah. Pencuri semacam itu tidak lagi memperhitungkan ketentuan-ketentuan Allah bahwa ia sedang berada di bumi yang paling mulia di sekeliling Ka’bah. Dalam kisah tentang shalat Kusuf, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Dan sungguh telah diperlihatkan api Neraka, yaitu saat kalian melihatku mundur karena aku takut hangus (oleh jilatannya), dan sehingga aku melihat di dalamnya pemilik mihjan(Mihjan adalah tongkat berkeluk kepalanya.) menyeret ususnya dalam Neraka. Dahulunya, ia mencuri (barang milik) orang yang haji. Jika ketahuan, ia berkilah: “Barang itu terpaut di mihjanku.” Tetapi jika orang itu lengah dari barangnya, maka si pencuri membawanya (pergi).”( Hadits riwayat Muslim, 904.)

Read more...

MEMBERI ATAU MENERIMA SUAP

Memberi uang suap kepada qadhi atau hakim agar ia membungkam kebenaran atau memberlakukan kebatilan merupakan suatu kejahatan. Sebab perbuatan itu mengakibatkan ketidakadilan dalam hukum, penindasan orang yang berada dalam kebenaran serta menyebarkan kerusakan di bumi. Allah berfirman,
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 188).

Dalam sebuah hadits marfu’ riwayat Abu Hurairah disebutkan,
“Allah melaknat penyuap dan penerima suap dalam (urusan) hukum.”( Hadits riwayat Imam Ahmad, 2/387; Shahihul Jami’, 5069.)

Adapun jika tak ada jalan lain lagi selain suap untuk mendapatkan kebenaran atau menolak kezhaliman maka hal itu tidak termasuk dalam ancaman tersebut.

Read more...

MERAMPAS TANAH MILIK ORANG LAIN

Jika telah hilang rasa takut kepada Allah, maka kekuatan dan kelihaian menjadi bencana bagi pemiliknya. Ia akan menggunakan anugerah itu untuk berbuat zhalim, misalnya dengan menguasai harta orang lain. Termasuk di dalamnya merampas tanah milik orang lain. Ancaman buat orang yang melakukan hal tersebut sungguh amat keras sekali.

Dalam hadits mar’fu dari Abdullah bin Umar disebutkan:
“Barangsiapa mengambil tanah (orang lain) meski sedikit dengan tanpa hak niscaya dia akan ditenggelamkan dengannya pada hari Kiamat sampai ke (dasar) tujuh lapis bumi.”( Hadits riwayat Al-Bukhari, lihat Al-Fath, 5/103.)

Read more...

MENERIMA HADIAH SETELAH MEMBERI SYAFA’AT [MENOLONG DENGAN MENGGUNAKAN PANGKAT DAN KEDUDUKAN

Pangkat dan kedudukan di tengah manusia, jika disyukuri merupakan salah satu nikmat Allah atas hamba-Nya. Di antara cara bersyukur atas nikmat ini adalah dengan menggunakan pangkat dan kedudukan tersebut buat mashlahat dan kepentingan umat. Ini merupakan realisasi dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Barangsiapa di antara kalian bisa memberi manfaat kepada saudaranya, hendaknya ia lakukan.”( Hadits riwayat Muslim,4/1726.)

Orang yang dengan pangkatnya bisa memberikan manfaat kepada saudaranya sesama muslim, baik dalam mencegah kezhaliman darinya atau mendatangkan manfaat untuknya, jika niatnya ikhlas tanpa diikuti perbuatan haram atau merugikan hak orang lain, ia akan mendapat pahala di sisi Allah. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Berilah pertolongan, niscaya kalian diberi pahala.”( Hadits riwayat Abu Daud , 5132; Hadits ini terdapat dalam Shahihain, Fathul Bari, 10/450, Kitab Adab, Bab Ta’awanul Mukminin Ba’dhuhum Ba’dha.)

Tetapi ia tidak boleh mengambil upah dari pertolongan dan perantara yang ia berikan. Ini berdasarkan hadits marfu’ dari Abu Umamah,
“Barangsiapa memberi pertolongan kepada seseorang, lalu ia diberi hadiah (atas pertolongan itu) kemudian (mau) menerimanya, sungguh ia telah mendatangkan suatu pintu yang besar di antara pintu-pintu riba.” ( Hadits riwayat Imam Ahmad, 5/261; Ta’awanul Mukminin; Shahihul Jami’, 6292.)

Read more...

Politik dalam Perspektif Kaum Sufi

>> Jumat, 29 Mei 2009

Perspketif kaum sufi tentang politik akan menjadi jelas manakala dasar dari perspektifnya itu diketahui. Dasarnya itu adalah pandangan kaum sufi tentang dunia ini atau hakekat kehidupan di dunia ini. Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana tercantum dalan Al-Quran surat Adz-Dzariat ayat 6: ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya beribadah/menyembah-Ku” (Depag,1986). Menurut Syekh Abdul Qodir Al-Jailani (1996:17) yang dimaksud dengan beribadah diatas adalah ma’rifat. Ma’rifat berarti mengenal/mengetahui. Jadi maksud diciptakannya manusia itu atau hakikat kehidupan manusia itu adalah untuk mengenal Allah sebenar-benarnya.

Oleh karena itu, segala perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupannya (termasuk politik) harus diorientasikan untuk itu. Karena ma’rifat itu merupakan tujuan akhir dari kehidupan ini, maka itu artinya bagi kaum sufi ma’rifat itu merupakan pula kebahagiaan atau “kepentingan” yang tertinggi yang harus diperjuangkan melalui berbagai aspek kehidupannya. Artinya bahwa kesejahteraan, kemakmuran bersama, kedamaian, kekuasaan, keadilan, itu semua harus ditujukan untuk mewujudkan kema’rifatan kepada Allah SWT. Hal ini menunjukan bahwa kaum sufi itu tidak anti urusan dunia, melainkan tidak terikat hatinya oleh urusan dunia, atau dengan kata lain urusan dunia itu hanyalah dijadikan alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi/mulia, yaitu mengenal Alloh dengan sebenar-benarnya (ma’rifatulloh). Jadi seorang sufi itu tidak dikendalikan oleh urusan dunia, melainkan mengendalikan urusan dunia. Hal ini sebagaimana do’a yang sering mereka panjatkan yaitu yang artinya:” Ya Allah jadikanlah dunia itu ada dalam genggaman kami, tetapi janganlah dunia itu ada dalam hati kami” (Pradja,1995:8).

Read more...

PENGEMBANGAN KURIKULUM SEBAGAI SARANA

>> Kamis, 28 Mei 2009

Abstrak :
Nowadays, Education in Indonesia has faced complexity problems especially the quality of education which is very nasty. If we see another country likes Vietnam which just past from war, we know that our quality of education has been defeated by Vietnam because they are able to reform their education in any field.
Actually, the government of Indonesia who has responsibility in central of education has done some steps to overcome these problem, however, those steps cann’t be implemented yet as good as possible. Till, education in Indonesia still have not better yet or nasty in our country.
The development of curriculum becomes one of the important things which are needed in education. Especially Islamic education is caused by the complexity element of society in Indonesia. Besides, the education in Indonesia still can’t find appropriate ways.
Quality assurance as a step to develop the quality of education especially in Islamic education, which also need the intelligent organizer and implementer of education to develop curriculum in that institution.

Read more...

STRATEGI MENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Pendahuluan
Peningkatan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi pada mutu/kualitas. Bagi para pemilik dan pengelola Perguruan Tinggi, sistem manajemen mutu pada hakekatnya berinti pada perbaikan terus menerus untuk memperkuat dan mengambangkan mutu tersebut. Krisis ekonomi dan moneter serta pasar bebas telah menuntut kita untuk lebih cermat dalam menentukan wawasan kedepan yang didasarkan atas pertimbangan potensi, kendala, peluang dan ancaman yang menuntut kita lebih efektif dan efisien dalam bertindak
.
Kita ketahui bahwa Era Globalisasi adalah era persaingan mutu atau kualitas. Maka perguruan tinggi di era globalisasi harus berbasis pada mutu, bagaimana perguruan tinggi dalam kegiatan jasa pendidikan maupun pengembangan Sumber Daya manusia yang memiliki keunggulan-keunggulan. Para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi sesungguhnya mengharapkan hasil dari komunikasi dan motivasi ganda yaitu ilmu pengetahuan, gelar, ketrampilan, pengalaman, keyakinan dan perilaku luhur serta dalam arti seimbang. Semuanya itu diperlukan sebagai persiapan memasuki dunia kerja dan atau persiapan membuka lapangan kerja dengan mengharapkan kehidupan yang baik dan kesejahteraan lahir.

Read more...

Hati Menjadi Lembut

>> Senin, 25 Mei 2009

Pertanyaan : Syeikh yang mulia, saya merasakan hati saya keras. sehingga saking kerasnya apabila salah seorang kerabatku wafat saya tidak menangis, saya tidak meneteskan air mata kecuali setelah berusaha keras. apakah kerasnya hatiku seperti ini menyebabkan sholatku tidak diterima? begitu juga dengan puasaku dan amalan-amalan lain. dan apakah ini karena kurangnya keimananku ya syeikh yang mulia. Apakah jika saya bersedekah kepada orang-orang fakir bisa melembutkan hatiku?
Jawaban : Benar, sebagian manusia memiliki hati yang keras tidak ada kelembutan di dalamnya. maka engkau mendapatkannya tidak khusyu’ sekalipun ditimpa musibah yang sangat besar - kita memohon keselamatan kepada Allah - . ya .. hatinya keras bagai membatu atau lebih keras dari batu.

Read more...

Kepada Tetangga Masjid Dan Yang Mendengarkan Adzan

Ada karyawan sebuah perusahaan yang karena malas tidak masuk kerja kecuali seminggu sekali. Ketika direktur memintanya agar datang tiap hari ia menolak dan mengatakan akan melakukan tugas-tugas kantornya di rumah! Hukuman apa yang pantas bagi karyawan tersebut? Bukankah ia pantas di-PHK?

Selanjutnya bagaimana halnya dengan seorang muslim yang tidak mau memenuhi panggilan Allah ke masjid untuk shalat berjamaah kecuali sehari dalam seminggu (hari Jum’at), atau sebulan dalam setahun (saat Ramadhan) dan ia ingin melakukan kewajiban yang agung itu di rumahnya. Pantaskah ia mendapat rahmat Allah?

Allah Lebih Agung dari Segala Sesuatu

Meninggalkan shalat berjamaah adalah pertanda lemahnya iman dan kosongnya hati dari mengagungkan Allah. Betapa tidak, pantaskah seorang muslim yang imannya benar, ketika mendengar seruan sehari lima kali ‘hayya alash shalah’ dia tidak mendatanginya?

Lebih dari itu, dia juga mendengar seruan ‘Allahu Akbar’ (Allah Lebih Agung), tetapi baginya permainan lebih besar dan penting, menyaksikan film dan pertandingan lebih penting, jual beli lebih penting dan kesibukan-kesibukan dunia lainnya lebih penting. Na’udzu billah.

Masjid adalah tempat yang paling suci di muka bumi, dan mensyi’arkannya dengan shalat serta dzikrullah adalah di antara sebab yang mendatangkan rizki, sesuatu yang dicari oleh para pemuja materi tetapi tidak mereka sadari.(An-Nur: 36-38).

Read more...

Sosok Pemimpin Ideal Dalam Pandangan Islam

الحمد لله الذ ى ارسل رسوله بالهدى ود ين الحق ليظهره على الدين كله. ارسله بشيرا ونظيرا ودا عيا الى الله با ذنه وسرا جا منيرا. اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شها دة اعدها للقا ئه ذخرا . واشهد ان محمدا عبده ورسوله ارفع البر ية قد را. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحا به ومن تبعهم باحسان الى يوم الد ين وسلم تسليما كثيرا. اما بعد ,أعو ذبالله من الشيطا ن الرجيم بسْمِ اللّهِ الرَّحمْنِ الرَّحيمِ وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلاَةِ وَإِيتَآءِ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ أمّا بعد فيا عباد الله أوصيكنم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون
Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah.

Masyarakat Indonesia tidak lama lagi akan melaksanakan PEMILU sebagai sebuah perwujudan demokrasi politik yang telah menjadi sebuah agenda rutin lima tahunan di negeri kita tercinta ini. Pesta Demokrasi kali ini , sangatlah berbeda dengan yang pernah terjadi sebelumnya, dalam artian ini merupakan momentum awal peletakkan pondasi demokrasi dalam berpolitik kearah yang lebih baik dari yang sebelumya. Indikator ini terlihat dari kinerja KPU yang berusaha menciptakan regulasi atau sebuah aturan yang mengakomodir serta menginventarisasi keinginan seluruh anak bangsa yang terwakili dalam wadah partai politik.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP